Bandung, 10 Januari 2013
"Sayang, hari ini mama mau ngenalin kamu sama anak temen mama. Dia ganteng, pintar, dia baik lagi Ne.. Kamu siap-siap ya sekarang.."
Mama membangunkanku dengan sejuta celotehannya.
Ya, mau tidak mau aku harus segera bangun dan mengikuti kemauan mama.
Hari ini tanggal 10 Januari.
5 tahun yang lalu..
"Aku udah muak sama semua kebohongan kamu Yan! Kamu kira untuk apa aku ada di sini? Untuk kamu ngkhianatin? Untuk kamu hancurkan? Untuk kamu sakiti?" teriakku dengan tangis yang pecah.
Tyan, kekasihku hanya bisa menatapku dengan tatapan menyesal. Aku tau, dia bukan laki-laki yang sepenuhnya dengan kecuekan. Dia laki-laki yang mudah tersentuh. Aku tau dia benar-benar menyesal dengan apa yang dia lakukan kepadaku selama ini.
"Mulai sekarang, kita udahan aja deh Yan. Kasian perempuan itu. Dia lebih membutuhkanmu..."
Aku pergi dengan mata yang tak berhenti mengeluarkan kristal cair itu. Tyan pun tidak melakukan apa-apa.
Ternyata, hubungan yang kami bangun selama ini. Selama 3 tahun dari SMA kemaren, tidak mempunyai arti apa-apa?
Bodoh! Hanya karena perempuan baru itu. Perempuan yang mengaku-ngaku dijodohkan alm mamahnya dengan Tyan itu. Dia pikir, aku percaya dengan semua sandiwaranya? Bodoh! Dasar perempuan bodoh!
***
"Anne!!!!!!!!" teriak mama yang membangunkanku dari khayalan masa lalu pahitku.
"Iya maaaaa.. Anne siap-siap dulu yaaaaaa" Jawabku sambil segera bersiap-siap.
Anne, jangan lagi mengingat masa-masa itu!
***
Masa masa kelam itu yang mengenalkanku akan pahitnya cinta yang terkhianati. Ternoda nya sebuah cinta tulus yang selama ini ada. Hilangnya sebuah kepercayaan akan ketulusan cinta yang selama ini seakan terjalin dengan sempurna.
Tapi semua persepsi itu seakan sirna, ketika seorang pangeran berkuda putih datang dan membawa sejuta harapan yang selama ini seakan hilang dari kehidupanku.
Pangeran yang mengembalikan kepercayaanku akan cinta. Pangeran yang tidak sempurna namun menyempurnakanku dengan segala sikap kekanakanku, keegoisanku.
Namanya Jovanno Eleanor. Dia seorang fotografer tampan yang tidak pernah mengeluh.
Setelah masa kelamku, kami bertemu di sebuah event penting perusahaan karena profesiku sebagai wartawati.
Sampai akhirnya dia bekerja di kantor yang sama denganku dan intensitas bertemu kami yang semakin padat.
Dia slalu mengajariku tentang artinya hidup yang harus selalu disyukuri. Dia juga yang mengajarkanku bahwa sebuah pertemuan dan perpisahan mempunyai sebuah makna dan maksud tersendiri di balik itu semua.
Setelah 2 tahun menjadi seorang perempuan single, kami pun mengikatkan hubungan kami menjadi sepasang kekasih yang saling menyayangi tanpa adanya keraguan sedikitpun.
Hari kami jadi tepatnya 10 Januari.
bersambung..
cerita sebelumnya keabadian cinta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar