Jumat, 12 April 2013

Di antara kamu dan dia

Suatu hari, aku melihat wajahmu dan dia. Kalian berdua cocok ya. Kalian layaknya sepasang kekasih yang akan selalu bersama. Jika kalian bersama, aku harus bagaimana?
Aku tetap memberanikan diri, saat kau sedang bertatapan dengan dia. Tapi kau tidak pernah menyatakan rasa cintamu kepadanya. Sebenarnya apa yang kau rasakan kepada dia?
Tatapan matanya pun menunjukkan bahwa dia pun mempunyai rasa yang sama dengannya, tapi mengapa kalian tidak mensahkan hubungan kalian saja?
Aku selalu bercerita kepada dia tentangmu. Aku tidak tau, apa dia suka atau tidak.
Kalian berdua menyembunyikan perasaan kalian masing-masing.
Kau tau aku menyukaimu, dan kau memberikan seberkas harapan kepadaku, seakan aku tidak tau apa yang selalu aku lihat setiap kalian bertatapan.

Aku memang sok tau dengan semua ini, aku tidak tau apa yang kalian berdua rasakan.
Tapi, yang pasti, kau harus tau, aku merasakan sakit yang teramat dalam. Sakit itu, saat kau sedang bersamanya.
Aku selalu berada di antara kalian berdua. Saat kita sedang dalam posisi itu, aku seperti orang ketiga yang tak layak berada di situ.
Aku bingung dengan perasaan ini. Aku kan tidak pernah tau tentang perasaan kalian.

Harapan yang kau berikan, seakan sirna saat kau sedang bersamanya. Kau selalu membandingkanku dengan dia. Padahal, memang dia siapa untukmu?
Apa aku yang selama ini selalu ada untukmu, tidak lebih berharga dari dia?
Apa aku ini tidak layak menjadi sosok yang kau cinta?
Ya, aku tau dia lebih dari padaku, dia jauh lebih cantik dan lembut daripada ku.
Tapi, percayalah, sekalipun aku selalu berada di antara kau dan dia, perasaanku tidak pernah habis, perasaanku selalu ada. Dan aku akan selalu ada untukmu saat kau butuhkan, sekalipun di antara kalian berdua.