3 Hari tidak masuk sekolah karena mengikuti seminar, awalnya aku sangat males. Ketinggalan banyak pelajaran hanya untuk seminar yang menurutku tidak penting.
Hari itu pun tiba. Aku masuk ke apartemen tinggi di ibu kota, panas, bau sampah, sesak. Intinya sangat tidak enak berbeda dengan kota kembang.
Dengan mengikuti seminar itu aku berharap dapat meninggalkan penat yang beberapa hari ini aku bawa kemana-mana. Melupakan sedikit tentang "dia".
Akupun melangkahkan kakiku memasuki tempat seminar itu. "Tak ada yang bisa menarik perhatianku", begitulah yang langsung melintas di otakku. Hanya ada ibu-ibu dan orang-orang dewasa. Mereka menor dan sangat tidak gaul sepertiku. Bayangkan saja aku anak 2 SMA yang selama ini bergaul dengan orang-orang yang gaul dan asik tiba-tiba harus bersama dengan ibu-ibu menor.
Aku pun mengambil snack yang sudah disediakan panitia dan mataku tidak dapat berhenti melirik orang-orang yang ada. "MEMBOSANKAN". hanya itu yang dapat ku rasakan. Sampai akhirnya aku ditarik ibu-ibu menor tersebut untuk duduk di pelataran sebuah restoran mahal. Layaknya seperti anak hilang aku cuma bisa diam dan menatap makanan yang sama sekali tidak membuatku berselera. Layar handphone ku kosong dan sepertinya teman-teman sekolah ku yang gaul itu tidak mengingatku sama sekali.
Tiba-tiba ada seorang ibu yang mengagetkanku saat ia berbicara dengan rekannya. "Liat anak itu, dia anak penyanyi rohani, ganteng ya", kata ibu itu sambil menunjuk ke arah orang yang dimaksudnya. Aku tertegun saat melihat anak laki-laki itu. "Ya Tuhan.. dia tampan sekali", ucapku dalam hati sembari tetap menatap wajah tampannya. Tapi, tidak lama setelah itu, laki-laki itu pergi dari pandanganku .Aku tak tau dia kemana tapi yang pasti aku jadi semangat mengikuti seminar itu.
Sesi demi sesi kuikuti dan tetap mataku tak berhenti mencari laki-laki tampan tadi. "Dimana dia?" Tapi, ternyata hari itu aku tidak ada yang 1 sesi dengannya.
Aku pun langsung memberi tau sahabatku, bahwa aku bertemu seorang laki-laki tampan dan dia mirip salah satu anggota one direction. Terbayang kan dia sangat tampan.
Keesokan harinya, dari pagi sampai mala aku mencari nya lagi, dan ternyata saat makan siang aku duduk di dekatnya. Jantungku dag dig dug sekali, apakah itu artinya aku mencintainya? hahhhaaa lucu sekali aku baru sekali ini bertemu dengannya dan sangat tidak wajar jika aku mencintainya.
Aku pun menatapnya, dan apa yang terjadi? Matanya menatapku juga. Kami bertemu di satu arah pandangan yang sama dan seakan waktu berhenti sejenak. Jantungku semakin tak karuan. "Ya Tuhan".
Aku melanjutkan makanku dan berpura-pura tidak menghiraukannya padahal kalau boleh aku ingin berkenalan dengannya. Saat makan, aku tidak berkonsentrasi lagi. Aku berusaha untuk meliriknya lagi, tapi aku takut. Aku tidak mengenalnya dan dia juga tidak mengenalku. Apa yang harus kulakukan?
Saat aku tidur di apartemen aku membayangkan bagaimana ia tertawa bersama teman-temannya. GANTENG hanya itu yang dapat aku katakan.
Sampai akhirnya hari terakhir pun tiba.
"Tuhan, jika memang dia jodohku, ku harap hari ini aku dapat melihatnya lagi sekalipun dia tidak melihatku"
Doa yang aneh. Aku berharap dia menjadi jodohku dan itu sangat tidak masuk akal.
Tapi, keren! tiba-tiba dia lewat di depanku dan melihat aku yang sedang duduk dan aku tertegun dan berusaha melihat name tagnya. Namanya "-----" tak perlu ku sebut.
Dan sepanjang hari itu aku seperti di dekatkan Tuhan dengannya, dimana ada aku di situ ada dia, atau cuma perasaanku saja?
3 Hari yang sangat indah, sejenak aku melupakan kegalauanku di kota kembang dan berusaha mendapatkan cinta bari di ibu kota sekalipun itu tidak masuk akal.
Tapi, aku yakin suatu hari kelak, jika memang dia jodohku, kami akan bertemu lagi. Sekalipun sampai sekarang dia tidak mengkonfirmasi pertemanan facebookku.
Hahahahah~